top of page
  • Gambar penulisPhysio Medical Clinic

Bagaimana Terjadinya Dislokasi Bahu?

Diperbarui: 7 Jul 2020

Dislokasi bahu umumnya terjadi pada bagian anterior (depan), di mana sebagian besar kasusnya terjadi pada lansia yang terjatuh dengan posisi lengan menjauhi badan (abduksi). Pada kondisi tersebut, kepala humerus (tulang panjang lengan) tertarik ke depan sehingga keluar dari sendi glenohumeral (sendi antara bahu dan lengan atas). Dislokasi bahu ini juga bisa disertai dengan fraktur pada tulang humerus secara bersamaan.


Dislokasi Bahu

Selain pada lansia, dislokasi bahu banyak dialami pria usia 20 yang cenderung aktif melakukan kegiatan fisik. Kondisi ini juga sering terjadi pada orang yang (misalnya pada kasus hipermobilitas sendi). Untuk menegakkan diagnosis dislokasi bahu, dokter biasanya akan mengawali dengan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan penunjang berupa rontgen. Hal ini dilakukan untuk melihat dislokasi yang terjadi, kemungkinan patah tulang, atau kerusakan sendi bahu lain.


Selain itu, pemeriksaan juga bertujuan untuk menentukan perawatan yang akan dilakukan. Dislokasi bahu membutuhkan setidaknya 3 hingga 4 bulan untuk benar-benar pulih setelah dilakukan perawatan atau penanganan.


Gejala Dislokasi Bahu


Tanda dan gejala dislokasi bahu sebagian besar dapat terlihat secara jelas. Gejala tersebut antara lain:

  • Bahu mengalami perubahan bentuk (seperti ada perbedaan antara sisi kiri dan kanan).

  • Adanya benjolan atau bagian yang menonjol pada tulang lengan bagian atas atau pada bawah kulit di depan bahu.

  • Rasa nyeri yang sangat kuat.

  • Sendi tidak bisa digerakkan.

  • Ada bengkak.

  • Otot bahu menjadi tegang (spasme). Ini bisa semakin menambah rasa sakit.

Selain itu, dislokasi bahu juga dapat menyebabkan area di sekitar titik cedera (misalnya lengan dan leher) menjadi lemah, kebas, atau kesemutan.


Penyebab Dislokasi Bahu


Dislokasi pada bahu dapat disebabkan karena:

  • Cedera saat berolahraga (umumnya terjadi pada olahraga yang dipenuhi dengan kontak fisik, seperti sepak bola dan hoki).

  • Cedera akibat kecelakaan lalu lintas yang membuat bahu mendapat benturan keras.

  • Jatuh (misalnya jatuh dari tangga).

Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Anda tentang dislokasi bahu. Apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantu anda mengatasi keluhan yang dialami.


Author: Kartika K. Soegengwibowo

Kartika Kanastari Soegengwibowo adalah fisioterapis olahraga lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisioterapi yang melanjutkan pendidikannya di universitas swasta di Jakarta dengan jurusan yang sama, namun fokus pada penanganan cedera olahraga. Sejak duduk di bangku SMP sudah menyukai kegiatan menulis terutama menulis essay. Hingga saat ini selain bekerja sebagai seorang fisioterapis olahraga, kegemarannya dalam menulis tetap tersalurkan dengan banyak membuat tulisan dan artikel-artikel kesehatan.


Sumber foto:

https://perfectformphysio.com.au/portfolio/shoulder-dislocation/


0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page