Text neck syndrome merupakan cedera stres yang berulang akibat dari posisi membungkuk atau menekuk pada daerah leher yang terlalu lama saat melihat smartphone, laptop, atau perangkat elektronik lainnya. Selain itu, didefinisikan sebagai nyeri yang dialami dari pangkal kepala sampai bagian atas punggung dan meluas ke batas luar dan atas tulang belikat. Prevalensi neck pain pada remaja berkisar 15-30%. Prevalensi neck pain meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Keluhan neck pain mencapai 26% per minggu pada remaja dan terus meningkat. Neck shoulder pain (NSP) juga umum terjadi pada remaja, setidaknya sekitar 1 dari 4 remaja melaporkan NSP setiap minggu. NSP pada remaja semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya penggunaan komputer. Rata-rata penggunaan harian komputer pada usia 8-18 tahun di USA meningkat dari 30 menit di tahun 1999 menjadi 60 menit di tahun 2004 dan 90 menit di tahun 2009.
Kemudian apa saja gejala dari text neck syndrome ini?
Nyeri di leher, punggung atas, dan nyeri ini mungkin terletak di satu tempat tertentu dan terasa intens atau menusuk, atau mungkin rasa sakit dan nyeri umum yang menutupi wilayah yang lebih luas, seperti mulai dari bagian bawah leher hingga ke bahu
Postur kepala ke depan dan bahu membulat. Otot di leher, dada, dan punggung atas bisa menjadi dekondisi dan tidak seimbang karena berkepanjangan postur kepala ke depan. Penurunan kondisi ini dapat menyulitkan untuk mempertahankan postur yang baik dengan telinga tepat di atas bahu
Mobilitas yang berkurang. Leher, punggung atas, dan bahu mungkin semua mengalami sesak dan berkurangnya mobilitas
Sakit kepala. Otot di pangkal leher bisa menjadi kejang dan menjadi nyeri, atau nyeri juga bisa dirujuk dari leher ke atas ke kepala. Terlalu banyak waktu melihat layar, apa pun posturnya, juga dapat meningkatkan risiko mata lelah dan sakit kepala
Meningkatnya nyeri saat menundukkan kepala. Gejala text neck syndrome cenderung memburuk ketika leher ditekuk ke depan ke posisi yang semula menyebabkan masalah, seperti saat melihat ke bawah dan mengirim pesan/chat
Keluhan akibat penggunaan ponsel antara lain berupa neck pain (71%), sakit kepala (63%), kecemasan (51%), penurunan konsentrasi (47%), penegangan otot mata (37%), insomnia (31%), masalah pada ingatan (29%), depresi (20%), gatal dan atau eritema pada kulit periaurikular (17%). Nyeri yang paling sering terjadi adalah nyeri leher oleh karena pengguna smartphone sering melakukan posisi forward head posture yang berkepanjangan saat melihat layar perangkat smartphone. Saat menggunakan smartphone, tanpa sadar kita menundukkan kepala dalam waktu yang lama. Hal ini yang memicu ketegangan otot di daerah leher yang akhirnya menyebabkan rasa nyeri. Disebut text neck karena sindrom ini dikaitkan dengan aktivitas berkirim pesan terlalu lama, namun berbagai aktivitas lainnya yang membuat kita harus menunduk terlalu lama untuk melihat layar genggam, seperti bermain game, bekerja, atau browsing, juga bisa menyebabkan sindrom text neck.
Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Anda tentang sindrom text neck. Apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantu anda mengatasi keluhan yang dialami.
Author: Kartika K. Soegengwibowo
Kartika Kanastari Soegengwibowo adalah fisioterapis olahraga lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisioterapi yang melanjutkan pendidikannya di universitas swasta di Jakarta dengan jurusan yang sama, namun fokus pada penanganan cedera olahraga. Sejak duduk di bangku SMP sudah menyukai kegiatan menulis terutama menulis essay. Hingga saat ini selain bekerja sebagai seorang fisioterapis olahraga, kegemarannya dalam menulis tetap tersalurkan dengan banyak membuat tulisan dan artikel-artikel kesehatan.
Sumber foto:
コメント