Frozen shoulder atau adhesive capsulitis merupakan suatu kondisi peradangan yang ditandai dengan kekakuan dan nyeri pada bahu. Pada frozen shoulder biasanya terjadi proses patologis di mana terjadi kontraktur kapsul glenohumeral. Frozen shoulder dapat diklasifikan sebagai primer atau sekunder. Frozen shoulder primer biasanya idiopatik dan sering dikaitkan dengan penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipotiroid, dislipedemia, atau spondylosis serviks. Sedangkan frozen shoulder sekunder biasanya terjadi akibat truma atau cedera pada bahu. Cedera yang biasanya berlanjut menjadi frozen shoulder adalah rotator cuff tear, fraktur, pembedahan, atau imobilisasi lama.
Gejala utama dari frozen shoulder adalah nyeri bahu yang diikuti dengan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu. Dalam anamnesis, pasien biasanya menggambarkan sebagai suatu nyeri tumpul yang tidak terlokalisasi dengan baik yang dapat menyebar ke otot biseps. Pasien biasanya mengeluh kesulitan melakukan gerakan di belakang bahu, seperti membuka resleting baju atau menyisir rambut. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu yang disertai rasa nyeri saat menggerakkan sendi bahu.
Frozen shoulder dapat hilang dengan sendirinya meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu 18 – 30 bulan. Untuk mengurangi keterbatasan aktivitas yang ditimbulkan oleh keluhan, dapat dilakukan intervensi medis. Tata laksana dapat meliputi pemberian analgesic, fisioterapi, injeksi kortikosteroid intraartikuler, hingga pembedahan. Belum diketahui apa yang menyebabkan frozen shoulder. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena kondisi ini, yaitu:
Lebih banyak dialami oleh perempuan
Berusia 40 tahun ke atas
Menderita penyakit sistemik seperti diabetes, penyakit Parkinson, tuberkulosis, penyakit jantung, atau gangguan hormon tiroid (hipertiroid ata hipotiroid)
Mengalami imobilitas dalam waktu lama, misalnya akibat stroke, patah tulang lengan, pemulihan setelah operasi, atau cedera pada rotator cuff (otot di sekitar bahu)
Gejala frozen shoulder umumnya berkembang secara perlahan dalam tiga tahap, yang setiap tahapnya bisa berlangsung selama beberapa bulan. Tiga tahap tersebut adalah:
Tahap pertama: Freezing Stage
Tahap kedua: Frozen Stage
Tahap ketiga: Thawing Stage
Pada penderita frozen shoulder, nyeri pada sendi bahu bisa memburuk di malam hari dan bahkan mengganggu tidur.
Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Anda tentang Frozen Shoulder. Apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantu anda mengatasi keluhan yang dialami.
Author: Kartika K. Soegengwibowo
Kartika Kanastari Soegengwibowo adalah fisioterapis olahraga lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisioterapi yang melanjutkan pendidikannya di universitas swasta di Jakarta dengan jurusan yang sama, namun fokus pada penanganan cedera olahraga. Sejak duduk di bangku SMP sudah menyukai kegiatan menulis terutama menulis essay. Hingga saat ini selain bekerja sebagai seorang fisioterapis olahraga, kegemarannya dalam menulis tetap tersalurkan dengan banyak membuat tulisan dan artikel-artikel kesehatan.
Sumber foto:
Comments