Bursitis adalah peradangan yang terjadi pada bursa, yaitu kantong berisi cairan pelumas yang terletak di sekitar sendi yang berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan dan iritasi yang berpotensi terjadi di antara tulang dan tendon. Gejala yang muncul saat terjadi bursitis adalah munculnya rasa nyeri dan kemerahan di sekitar area yang meradang. Rasa nyeri ini biasanya akan makin meningkat saat bagian tubuh tersebut digerakkan atau ditekan. Selain nyeri, area yang terkena bursitis juga akan terasa kaku diikuti dengan bengkak. Bursitis umumnya terjadi di pinggul, lutut, siku, dan bahu.
Penyebab Bursitis
Ada beberapa faktor yang sering menjadi penyebab bursitis, antara lain:
Cedera. Cedera dalam hal ini adalah suatu cedera yang terjadi akibat gerakan yang berulang pada suatu sendi atau otot.
Kecelakaan atau trauma. Terjadi akibat jatuh atau mengalami benturan. Ketika bursa mengalami cedera, maka jaringan di dalamnya berisiko mengalami iritasi yang berlanjut pada peradangan dan pembengkakan.
Infeksi bakteri. Hal ini biasanya terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, misalnya akibat kecanduan minuman beralkohol, penyakit HIV/AIDS, gangguan ginjal, diabetes, dan efek samping kemoterapi. Bursitis yang disebabkan oleh bakteri disebut sebagai bursitis septik. Selain rasa nyeri, penderita gejala bursitis septik akan mengalami gejala tambahan berupa kerusakan kulit di area yang mengalami peradangan, selulitis atau infeksi pada lapisan kulit dalam, dan demam tinggi hingga menggigil.
Komplikasi dari suatu penyakit. Beberapa penyakit bisa menyebabkan seseorang mengalami bursitis, misalnya rheumatoid arthritis, penyakit asam urat, ankylosing spondylitis, dan skleroderma.
Penanganan Bursitis
Penanganan bursitis akut dapat dilakukan dengan cara melakukan kompres es selama 10-15 menit pada lokasi yang mengalami nyeri atau pembengkakan. Kemudian dapat pula menggunakan elastic bandage pada lokasi yang bengkak untuk menurunkan pembengkakan yang terjadi sekaligus melindungi lokasi tersebut dari benturan. Pada fase akut atau sub-akut dari bursitis dapat ditangani dengan tindakan fisioterapi. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kembali lingkup gerak sendi yang mengalami kekakuan akibat bengkak dan nyeri yang dialami. Proses recovery pun akan dipercepat dengan bantuan alat elektroterapi yang diberikan oleh fisioterapis berupa stimulasi elektrik (TENS) dan Ultrasound.
Pada penangan bursitis yang sudah parah, ada beberapa opsi tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
Memberikan suntikan kortikosteroid untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami
Melakukan penyedotan cairan bursa
Prosedur bedah berupa operasi pengangkatan bursa
Semoga artikel ini dapat membantu pengertian anda tentang Bursitis. Apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantu anda mengatasi cedera dan keluhan yang dialami.
Author: Kartika K. Soegengwibowo
Kartika Kanastari Soegengwibowo adalah fisioterapis olahraga lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisioterapi yang melanjutkan pendidikannya di universitas swasta di Jakarta dengan jurusan yang sama, namun fokus pada penanganan cedera olahraga. Sejak duduk di bangku SMP sudah menyukai kegiatan menulis terutama menulis essay. Hingga saat ini selain bekerja sebagai seorang fisioterapis olahraga, kegemarannya dalam menulis tetap tersalurkan dengan banyak membuat tulisan dan artikel-artikel kesehatan.
Sumber foto:
https://www.vivehealth.com/blogs/resources/bursitis-knee
Comments