top of page
  • Gambar penulisPhysio Medical Clinic

6 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Cedera Tulang

Diperbarui: 7 Jul 2020


Jenis Fraktur Patah Tulang

Tulang memiliki peran penting untuk mendukung struktur tubuh. Tidak hanya otot, tendon ataupun ligament, namun tulang juga dapat mengalami cedera. Umumnya, bagian yang sering mengalami cedera tulang adalah kaki dan punggung. Berikut enam hal penting yang perlu diketahui seputar cedera tulang:


1. Cedera tulang mayoritas diakibatkan benturan, terjatatuh (trauma) dan aktivitas saat berolahraga.

Namun, cedera tulang juga bisa disebabkan karena proses penyakit, seperti osteoporosis atau bahkan osteomalacia.


2. Tidak semua cedera tulang itu berat.

Cedera tulang seperti keseleo (sprain) termasuk kategori cedera ringan. Tapi, kalau tulang yang cedera sudah sampai keluar dari sendi, atau patah hingga melukai saraf dan pembuluh darah, maka sudah tergolong cedera berat yang membutuhkan perawatan khusus dari dokter dan fisioterapis.


3. Metode RICE merupakan pertolongan pertama saat terjadi cedera tulang.

RICE terdiri dari:

  • Rest, yakni mengistirahatkan bagian tulang yang cedera untuk meminimalkan penambahan cedera.

  • Ice, yaitu mengompres bagian yang cedera dengan es untuk mengurangi pembengkakan atau rusaknya pembuluh darah.

  • Compression, yaitu membalut bagian yang cedera dengan perban atau bidai untuk menghindari penumpukan cairan akibat pembengkakan. Kompresi juga berguna sebagai penyangga bagian yang cedera.

  • Elevation, yakni mengangkat bagian yang cedera untuk memimalisir pembengkakan yang bisa terjadi karena darah di pembuluh darah tidak mengalir dengan lancar.


4. Gejala saat mengalami cedera tulang dapat diketahui dengan mudah.

Tulang memiliki banyak saraf halus, sehingga orang yang mengalami cedera tulang akan merasakan nyeri yang cukup intens jika tulangnya digerakkan (rasa nyeri akan berkurang kalau tulang yang cedera tidak digerakkan). Lalu, akan terjadi pula pembengkakan, memar, atau perubahan bentuk pada area tulang yang cedera. Jika cederanya sangat parah, bahkan sampai tidak mampu digerakkan. Pemeriksaan dan tindakan pada cedera tulang bergantung pada tingkat keparahan cederanya. Biasanya dokter akan menanyakan dulu bagaimana peristiwa terjadinya cedera dan bagian mana yang sakit. Setelah itu melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang sakit untuk mengetahui lokasi pasti tulang yang cedera, sekaligus mencari tahu apakah melibatkan pembuluh darah atau syaraf. Kemudian dokter akan memasang bidai pada bagian yang cedera dan menyarankan pasien untuk melakukan X-Ray.


5. Haruskah operasi bila mengalami cedera tulang?

Belum tentu. Dokter akan memeriksa hasil X-Ray untuk melihat tingkat keparahan dari tulang yang mengalami cedera. Kalau tidak parah dan pasiennya anak-anak, biasanya dokter tidak akan mengambil tindakan operasi atau bedah. Pada dasarnya, tulang adalah organ hidup yang bisa menyambung dengan sendirinya tanpa diobati. Sehingga tindakan utama yang akan dilakukan adalah mengembalikan tulang ke posisi semula. Kemudian, berusaha mempertahankan posisi tersebut hingga tulang sembuh. Tindakan operasi hanya akan diambil apabila terjadi patah tulang di mana patahannya tidak stabil.


6. Bagaimana cara mempercepat pemulihan cedera tulang?

Anda dapat melakukan dua hal, yaitu makan makanan yang mengandung kalsium, protein, dan vitamin D tinggi. Kalsium perlu untuk perbaikan dan regenerasi sel-sel tulang, sementara protein dan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor untuk penyembuhan tulang. Yang kedua, melakukan latihan penguatan otot pada bagian tulang yang cedera melalui rehabilitasi atau fisioterapi, untuk mengembalikan kembali kekuatan otot dan sendinya pun dapat bergerak aktif kembali untuk melakukan kegiatan sehari-hari.


Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Anda tentang cedera tulang. Apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi kami agar kami dapat membantu anda mengatasi keluhan yang dialami.


Author: Kartika K. Soegengwibowo

Kartika Kanastari Soegengwibowo adalah fisioterapis olahraga lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisioterapi yang melanjutkan pendidikannya di universitas swasta di Jakarta dengan jurusan yang sama, namun fokus pada penanganan cedera olahraga. Sejak duduk di bangku SMP sudah menyukai kegiatan menulis terutama menulis essay. Hingga saat ini selain bekerja sebagai seorang fisioterapis olahraga, kegemarannya dalam menulis tetap tersalurkan dengan banyak membuat tulisan dan artikel-artikel kesehatan.


Sumber foto:

http://fracturetreatment.blogspot.co.id/2015/02/fracture-bone.html

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page